RSS

Update Statusmu

Tasban masih belum mantap memutuskan karirnya setelah wisuda.Siang itu saat terik matahari menyengat di kepala, Tasban leyeh-leyeh* di bawah pohon apel depan kost-kost annya. Ia berharap dapat menemukan ide dan inspirasi seperti yang dilakukan oleh Newton di bawah pohon apel saat menemukan tentang hukum gaya. Angin semilir yang berhembus sejuk terasa di kulit Tasban yang tampak legam. Tanpa ia sadari dari pucuk pohon meluncur deras sebuah apel jatuh tepat mengenai kepalanya. Tasban terkejut bukan kepalang. sejenak ia pejamkan mata menahan sakit kepala karena tertimpa buah tersebut.
Pelan-pelan Tasban membuka matanya.Tampak samar-samar sinar terang dari kejauhan datang mendekat kepadanya. Aneh, siang begini ada sinar yang sangat terang sedangkan matahari begitu jelas sinarnya. Rupa-rupanya sinar terang itu dari pantulan sorban putih seseorang. Entah putihnya karena sorban itu masih baru ataukah karena kehebatan deterjen pemutih sebagaimana dalam iklan.

"Assalamu'alaikum, bagaimana kepalamu Nak? Sakit?" Tanya sosok tersebut.

"Wa'alaikumsalam. Wuih...Kon...Koncer temanku yang moncer. Sejak kapan kamu suka pakai sorban seperti itu?" Jawab Tasban terperangah melihat sosok Koncer karibnya dengan sorban putih.

"Maaf, Nak. Namaku bukan Koncer tetapi Asmar. Orang-orang biasa memanggilku Kyai Asmar. Mungkin wajahku sama dengan sahabatmu Koncer, tetapi itulah rahasia Illahi." Jawab sosok bersorban putih yang mengaku sebagai Kyai Asmar

"Kenapa kamu ada di bawah pohon Apel ini Nak, sedangkan hukum gaya sudah ditemukan oleh Newton?"lanjut Kyai Asmar

"Iya Kyai, saya bingung memilih jalan hidup saya setelah wisuda. Saya belum menemukan kenapa saya harus menjadi seorang guru. Masak sih, saya menjadi guru hanya karena sumpah wisuda saya saja"Terang Tasban

"Kenapa bingung Nak? update statusmu sekarang. Bergembiralah karena kamu memilih jalan hidup sebagai seorang guru"

"Lho kenapa Kyai?"

"Ketahuilah, ada tiga amalan yang akan terus mengalir pahalanya. Yakni Amal Jariyah, Anak yang sholeh dan ilmu yang bermanfaat. Menjadi guru berarti kita menjadi bagian dari menanamkan ilmu yang bermanfaat. Maka ketika ilmu yang kita berikan itu dapat membawa manfaat bagi murid-muird di kemudian hari maka di sanalah kita tunggu menuai dan menanti janji Allah dengan surga untuk kita."

"Lantas apa maksud kyai menyuruhku update status?"

"Yap. Janji Allah kepada manusia adalah akan meninggikan beberapa derjat bagi orang yang berilmu. Maka dengan mengajarkan ilmu kepada orang lain berarti kita sama saja dengan mengasah ilmu kita terus menerus bukan? Rasulullah juga pernah bersabda bahwa Sesungguhnya Allah, malaikat, penduduk langit dan bumi menghormati kepada orang yang mengajarkan kebaikan orang lain. Jadi bergembiralah Nak. Menjadi guru bukan hal yang tabu tetapi sebuah pilihan hidup yang tepat sebagai salah satu jalan untuk mendapatkan bekal kehidupan di akhirat kelak"

"Baik Kyai, terimakasih atas wejangannya. Tetapi bener khan Kyai ini bukan Koncer?"

"Daripada kamu memikirkan siapa aku lebih baik pikirkan apa yang aku katakan. Kebanyakan manusia lebih memperhatikan kepada siapa yang mengatakan bukan apa yang dikatakan. Tak heran jika kebodohan merajalela karena tertutup oleh mata hati yang buta. Lihat dengan mata hatimu bukan dari apa yang tampak oleh mata indramu"

"Baik Kyai"

"Nah, ngomong-ngomong. Hati-hati jika kamu di bawah pohon apel ini"

"Kenapa Kyai?Apak....ouchh..." Belum tuntas Tasban menyelesaikan pertanyaannya sebuah apel jatuh lagi meluncur deras mengenai kepala Tasban. Mata Tasban terpejam menahan pedih yang kedua kalinya tertimpa buah apel.

"Tas...Tasban..kamu tidak apa-apa?"Kata Koncer yang sedari tadi berada di atas pohon Apel.

"Sorry ya Mas Bro, aku tadi menjatuhkan buah apel yang kupetik di atas pohon ini" Lanjut Koncer

"Sora-sori...yo wis. Tak maafkan asalkan kamu bagi apelnya untukku satu" Kata Tasban

"Ok deh". Mereka berdua menikmati apel tersebut di bawah pohon sambil bercakap-cakap.

"Jadi kamu tadi melihat Kyai Asmar di sini dong kalau sedari tadi kamu di atas pohon ini"

"Kyai Asmar??!! Siapa Ban? Ngaco kamu. Lha wong dari tadi aku lihat kamu pingsan karena tertimpa buah apel kok. Aku panggil-panggil dari atas pohon kamu tetap diam saja. Aku lempar 3 buah apel untuk membangunkanmu tidak kena. Baru apel yang keempat inilah yang akhirnya dapat membangunkanmu" Jelas Koncer

"Lha, berarti tadi itu aku mimpi tho?"

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar