RSS

Mainanku Dirampas Guruku

Kenang, murid kelas 3 SD Pak Guru Tasban menangis tersedu sambil berjalan meninggalkan ruang guru. Kebetulan Tasban yang mau masuk ke ruang guru berpapasan dengan Kenang. 

"Ada apa Nang?"tanya Tasban

"Huuu..uuuu....mainanku dirampas Ibu Srintil" jawab Kenang disela-sela isak tangisnya.

"Apakah kamu tadi mainan saat jam pelajaran?"tanya Tasban lagi

"Nggak Pak, aku mainan saat jam istirahat kok" bela Kenang sambil berlalu meninggalkan Tasban.
Tasban pun masuk ke ruang guru. Ia melihat Ibu Srintil sedang sibuk mencatat catatan "pelanggaran" yang baru saja dilakukan oleh Kenang.

"Wah, sibuk bu Srintil?" tanya Tasban

"Iya pak. Itu lho si Kenang bawa mainan ke sekolah" jawab Ibu Srintil

"Lho khan nggak apa-apa khan bu. Selama ia tidak memainkannya saat pembelajaran berlangsung" kata Tasban

"Nggak boleh Pak, Satu, aturannya khan murid tidak boleh membawa mainan ke sekolah. Kedua, jika anak membawa mainan ke sekolah baik dimainkan saat pelajaran maupun istirahat maka akan mengganggu konsentrasi belajarnya, apalagi saat ujian berlangsung. tiga, Ttk hbs!" jawab Bu Srintil dengan ketus.

"Ya udah. TTK HBS, KBR AJ" kata Tasban

"Apa tuh Pak, KBR AJ?" tanya Bu Srintil

"Kabur aja....hahahahaha..." jawab Tasban sambil berlalu meninggalkan bu Srintil di ruang guru., kemana lagi kalau bukan menemui Koncer sahabatanya.

Rupa-rupanya Koncer ada di perpustakaan, kegiatannya setiap hari manakala ia tak mengajar.

"Kon, aku gemes lho sama Bu Srintil"

"Bayangkan saja, masak sih, ada anak bermain dengan mainan yang dibawanya dari rumah saat jam istirahat dirampas juga? kasihan dong. Murid jadinya malah nangis dan kalau sudah menangis maka hatinya pasti gundah meninggalkan bekas luka karena mainannya dirampas. Bukankah dengan demikian anak justru akan kehilangan konsentrasi dan motivasinya? Aneh..." cerocos Tasban.
Koncer sahabatnya hanya melirik saja seraya mengangguk-angguk mendengarkan penjelasan Tasban.

"Nih...baca" jawab Koncer sambil menyerahkan buku berjudul Menemukan sekolah yang membebaskan. Setelah itu Koncer pergi meninggalkan Tasban yang masih terbengong-bengong dengan jawaban lugas nan singkat dari sahabatnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS