RSS

Tasban dan Hobinya

Tasban memiliki hobi membaca. Membaca menjadi salah satu menu yang harus ia penuhi setiap hari sebagai kebutuhan pokok. Barangkali jika dulu saat ia kelas 2 sang Ayah tidak menggodoknya sampai matang, sampai saat ini ia tak akan suka dengan kegiatan membaca. Selepas wisuda orangtuanya hanya bisa mengelus dada melihat Tasban pulang dengan membawa banyak kardus yang berisi buku-buku bekas dari Pasar Johar Semarang. Ya, beasiswa yang ia dapatkan sejak semester 3, sebagian besar ia belanjakan untuk berburu buku-buku bekas di pasar. Keberadaanya "nyenuk" di toko loak tersebut bisa sampai satu hari penuh walaupun dengan hasil hanya satu buku saja. Tak heran jika beberapa pedagang di sana hafal betul dengan Tasban. Pedagang yang tidak kenal atau baru kenal dengan Tasban mungkin sudah mengusirnya karena terlalu lama "nyenuk" di kios mereka.

Buku yang menjadi perhatiannya adalah tentang pendidikan, biografi tokoh, agama, serta komputer. Setiap mendapatkan buku-buku tua yang langka ia begitu senang dan gembira terlebih buku-buku yang ditulis oleh Ir. Soekarno. Kebiasaan membaca ini terus berlanjut saat ia menjadi guru. Yap, bagaimanapun sebagai seorang guru yang tak jauh dari dunia ilmu pengetahuan, membaca merupakan kebutuhan pokok.

"Ban, ngapain sih kamu membaca? tanya Koncer pada suatu ketika manakala Tasban asyik dengan buku bacaannya sedangkan Koncer yang mengoceh sedari tadi tak dihiraukannya.
Tasban hanya diam saja dan masih asyik dengan kegiatan membacanya. Koncer tak habis ide, ia pun kembali melancarkan serangan yang kedua kalinya.

"Ban, buku yang kamu baca isinya tentang apa sih?"tanya Koncer.  Mendengar pertanyaan kedua Koncer, Tasban menutup bukunya.Ia memandang dalam sahabatnya Koncer.

"Koncer temanku yang baik hati, jujur dan dapat dipercaya. Plis dong ah, jangan kau ganggu aku yang saat ini sedang menimba ilmu baru. Ilmu tentang cara mengajar yang asyik sehingga aku bisa menjadi guru yang disukai serta anak-anak pun senang belajar" jawab Tasban ketus. Koncer tajk sedikitpun tersinggung dengan nada Tasban. Ia memahami betul karakter sahabatnya itu.

"Oo...kamu sedang belajar tho? Bagus lah. memang itulah yang seharusnya dilakukan oleh guru. Senantiasa belajar hal-hal baru. Entah membaca atau pun berdiskusi. Aku doakan semoga kamu menjadi guru yang selalu uptodate Ban"

"uptodate? apa maksudnya Kon?" tanya Tasban

"Ya, guru itu harus uptodate. harus bisa terus mengikuti perkembangan jaman. Salah satu usaha untuk itu ya dengan membaca. Coba apakah kamu pernah mendapatkan metode mengajar seperti yang diajarkan di buku itu saat kita kuliah dulu?"

"Jujur ya, isi buku ini dahsyat. Metode mengajar yang diajarkan di sini belum pernah aku dapatkan saat kita kuliah dan aku begitu semangat untuk menerapkan isi buku ini"

"Nah, itulah efek membaca bagi guru. Mereka akan mendapatkan hal baru untuk peningkatan profesinya"

"Jadi guru itu harus punya kebiasaan membaca dong Kon?

"Ya..harus dong. Membaca bagi guru itu merupakan kebutuhan."

"Kalau guru nggak punya hobi membaca, gimana Kon? Guru juga manusia yang berbeda hobinya dong. Masak dipaksa harus membaca? Nggak demokratis banget nih" protes Tasban

"Masak, guru selalu menuntut muridnya untuk selalu membaca sedangkan ia sendiri nggak mau membaca, gimana sih Ban! Lebih nggak demokratis banget nih" jawab Koncer

"Hahahahahaha....." seperti biasanya, keduanya tertawa gembira menertawakan diri mereka merasakan hidupnya sebagai guru.

*nyenuk = berada dalam waktu yang lama di satu tempat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar